[Part 2] Ilmu mengubah hidupku - bahasan permainan logika bungkusan permen
PART 2 Lanjut Saaaaay.....
Kita lanjutkan lagi Part 2, kini bahasan tentang permainan logika tentang bungkusan permen.
apa kalian tahu? gini nih, misal Dhinda ngeluarin permen dari saku dhinda buat dikasih ke kamu, ternyata permen yang Dhinda kasih udah gak ada bungkusnya, kira-kira kamu bakal makan permennya atau engga???
jawab dalam hati kamu yah teman-teman
Nah sekarang Teh Dhinda kasih permen yang masih dibungkus, dan kamu terima, tapi setelah diterima sebelum dimakan ya bungkusannya juga kamu buka dulu kan yah, lalu bungkusannya kamu makan atau kamu buang?
pasti di buang yah, Nah analoginya bungkus itu adalah masalah/kesedihan, permen adalah solusi dan kebahagiaan. jadi saat kita akan mendapatkan permen, sudah sunnatullahnya harus buka bungkus dulu, artinya apa? Terima, Buka, Buang.
Jika Punya masalah, kesedihan, ujian, cobaan, maka pertama yang harus kita lakukan, Ya Terima dulu. Ya Allah Allah maha tahu apa yang hati ini rasakan, engkaulah yang maha memperhitungkan, Maha Adil, dan Maha Rahman Rahim, jika rasa sakit/ujian ini adalah wasilah mendekatkanku kepada-Mu hamba ikhlas, kuatkan hamba ya Rabb, yakinkan hati ini bahwa suatu saat, sakit ini engkau gantikan dengan bahagia baik di dunia maupun di akhirat. InsyaAllah ketika kita bisa terima, dan mulai berikhtiar untuk membukanya kita bisa dapat permennya (kebahagiaannya, hikmahnya, solusinya). tapi kalau belum apa-apa kita tolak? ya permennya pun tak akan kita dapat.
Jadi apapun masalahnya itu bukan untuk disimpan dalam hati, tapi untuk diterima dan kita cari solusinya setelah itu buang jauh-jauh. Maafkan orang-orang yang sudah menyakiti kita siapapun itu termasuk keluarga dan orang tua. karena hati kita harus terjaga dari sampah hati yaitu bungkus permen tadi. Nah kalau di pikir pada akhirnya kita akan makan permen tanpa bungkusan juga, kenapa kita gak makan langsung aja permen yang pertama di kasih, yang datang tanpa bungkusan?
Jawabannya ya karena kamu masih waras. Ibaratkan permen itu rezeki, tapi datang dengan mudahnya, tidak jelas asal-usulnya, tidak jelas halal-haramnya, pasti hanya orang waras yang menolaknya untuk dimakan. karena setiap kebaikan yang datang ke kita itu apapun itu bentuknya kebahagiaan, materi, kesehatan, dan sebagainya sudah sunnatullahnya kita ikhtiar dulu untuk mendapatkannya. semakin tebal bungkusnya (hebat ujiannya) semakin lux permen yang di dapat (kebahagiaan yang menggantikan lebih besar), Beda dong permen kiss yang 500/3 dengan kita buka permen coklat dari cadburry yang jauh lebih mahal dan bungkusnya berlapis-lapis.
Mudah-mudahan ilmunya bermanfaat, makin banyak yang berkhusnudzon sama ketetapan Allah, bisa terima, buka, buang bungkusan permen dan fokus sama janji Allah. karena masih banyak temen-temen kita diluar sana yang sering kurang sabar buka bungkusan, dan malah disimpan bukan dibuang. Qalbu baituRabbi, hati itu rumahnya Allah, kalau kita isi bungkusan yang harus dibuang sudha jelas Allah tak ada didalamnya.
Komentar
Posting Komentar