MEMAAFKAN ITU KEBUTUHAN HATI, KAMU BERHAK BAHAGIA
Mungkin sudah tak asing di telinga, kita sering mendengar kalimat ini 'memaafkan itu mudah, yang sulit itu melupakan'.
Benarkah
demikian?
Kenyataannya memang betul,
hal-hal yang menyakitkan akan lebih sulit dilupakan dalam ingatan seseorang,
bahkan rekaman ulang kejadian yang menyakitkan itu bisa sering muncul kembali,
memberikan efek trauma dan stress akan dialami oleh seseorang yang mengalami
kejadian menyakitkan itu.
Ada bagian di otak yang bernama amigdala. Dilansir dari fdk.ac.id amigdala
merupakan bagian jaringan syaraf berbentuk almond yang terletak di lobus
temporal otak , yang bertanggung jawab meningkatkan kesadaran, naluri bertahan
hidup dan memori pada saat individu mengalami emosi yang menganggap dirinya
dalam bahaya.
Ketika mengalami kejadian
menyakitkan, memori yang buruk akan sering muncul akibat kurangnya keseimbangan
pengontrolan emosi pada saat kejadian itu berlangsung sehingga mengenai
amigdala tersebut.
Cara untuk mengurangi ingatan
memori buruk yang sering muncul yaitu dengan memperbanyak memori indah,
melakukan hal-hal yang menyenangkan yang membuat diri bahagia supaya memori
buruk tersebut tertimpa. Walau kenyataannya akan cukup sulit terutama kejadian
menyakitkan yang menggores hati begitu mendalam. Namun kita harus berusaha
untuk melupakan, karena memaafkan itu sepaket dengan melupakan.
Memaafkan
sepaket dengan melupakan
Memaafkan seseorang berarti
menerima apa yang sudah terjadi dan berusaha melupakan kejadian. Kita tak bisa
mengelak apa yang sudah terjadi dan terlewati karena itu sudah bagian dari
takdir kehidupan.
Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku. Dan
apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. Kata mutiara Umar
bin khatab
Kesakitan yang menimpa diri kita
merupakan takdir yang harus kita terima dengan ikhlas. Sekuat tenaga mencoba
lari dari permasalahan hidup yang menyakitkan pun jika memang itu takdirmu maka
tetap akan kita rasakan.
Wajar ketika seseorang sakit
hati, merasa kecewa dan patah hati, itu sangat manusiawi. Alih-alih terus
mengingat kesalahan orang lain ada hal penting yang sebaiknya kita lakukan
yaitu memaafkan kesalahan orang lain, karena memaafkan adalah kebutuhan diri
kita untuk merasakan ketenangan.
Terlalu lama memendam rasa sakit
akan membuat diri tak nyaman dan tidak akan membuat hidup kamu baik-baik saja.
Justru memaafkan adalah salah satu kunci yang bisa memberikan ketenangan dalam
hidup.
Memaafkan mudah namun
melupakan hal menyakitkan itu sulit? Meski demikian kita harus berusaha
melupakan, karena dengan melupakan kejadian yang menyakitkan akan memberikan
kedamaian pada hidupmu. Walau memang tak semua orang layak mendapat maaf,
karena ada juga orang yang sudah berbuat salah tidak menyadari bahkan tidak
meminta maaf yang bisa jadi menambah luka pada diri kita.
Apapun kondisinya hati kita harus
menerima dengan lapang memaafkan orang yang pernah menyakiti, demi ketenangan
hati dan pikiran kita. Jadi perkara memaafkan orang lain itu adalah kebutuhan
untuk diri kita sendiri.
Hari raya
Idul Fitri Momen Tepat Saling Memaafkan
Memiliki dendam pada seseorang
akan memberatkan hati diri sendiri, bagaikan batu yang dimasukkan ke dalam tas,
setiap hari batu itu bertambah mengisi tas, apa yang akan dirasakan? Tas
tersebut akan menjadi sangat berat. Begitupun dengan hati kita, semakin lama
dendam tersimpan semakin berat hati kita dalam menjalani kehidupan, bahkan bisa
jadi hingga mengganggu pikiran.
Jadikan hari raya idul fitri
sebagai waktu yang tepat untuk memaafkan kesalahan orang lain. Memang waktu
untuk memaafkan sebaiknya kapanpun, tidak harus mengkhususkan pada waktu
tertentu. Namun setelah melewati bulan ramadan, bulan yang penuh ampunan, kita
akan merasakan hari yang fitri, hari dimana kembali fitrah pada kesucian,
semoga diri kita bisa menyucikan hati juga dari segala perkara penyakit hati
termasuk dendam pada orang yang pernah melukai dan menyakiti.
Hari raya idul fitri, mari kita
sambut dengan saling memaafkan. Jikalau orang yang menyakiti tak meminta maaf
pun alangkah sebaiknya hati kita ikhlas menerima untuk memaafkan dan melupakan
yang telah berlalu.
Belajar dari hal tersebut, kita
jangan menjadi manusia yang sulit mengatakan maaf. Jika melakukan salah dan
melukai orang lain segeralah meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan supaya
mereka tidak memendam kekesalan, tidak memupuk kebencian kepada kita.
Kata 'MAAF' ini sangat superpower
bagi kehidupan antar manusia. Pasalnya dengan mengatakan permohonan maaf
perkara bisa selesai, hati yang terluka bisa terobati dengan kata maaf. Maka
penting sekali belajar menghargai dan memahami orang lain, belajar untuk
membiasakan diri mengucapkan kata maaf.
Bagi sebagian orang akan sulit
mengatakan maaf, karena tidak terbiasa dan akan terasa berat. Bagi sebagian
yang lain itu adalah hal yang mudah mengatakan maaf. Padahal ini termasuk
perkara penting, yuk kita belajar membiasakan diri mengucap kata maaf dan memaafkan
demi menjaga bersihnya hati.
Ingat, memaafkan adalah kebutuhan
hati, kebutuhan diri kita. Karena kamu berhak bahagia dalam menjalani
kehidupan ini dengan tenang. Memang perlu waktu dan latihan untuk bisa
melupakan kesalahannya, tapi memaafkan jauh lebih penting.
Pada hakikatnya memaafkan itu memberi bukan meminta. Berilah
maaf pada setiap kesalahan yang orang lain perbuat terhadapmu.
Penulis: Anistia Nurhakim S
Komentar
Posting Komentar