(PART 1) Hijrah - 7 kali pertemuan langsung Khitbah
(PART 1) Hijrah Membawa Berkah Mempermudah Menikah
Niat Menikah Lillah, dipertemukan dengan jodoh mudah,
Bismillahirrohmanirrohim….
Alhamdulillah Alhamdulillah, rasanya ingin aku kisahkan
lengkap disini,
Hari ini 15 November 2017, H-12 menuju pernikahan?
Hah??? Apah? Nikah Nis? Serius mau nikah?
Iyaaaaaa,,, Duh ga nyangka, ko tiba tiba Nis? Iya aku
sendiri pun engga nyangka, dan waktu cepat berlalu sekali, rasanya aku masih
baru kenal kemarin deh vendor dan client di sebuah meeting kerjaan.
Hmmm dari mana dulu ya kisahnya,..
Bermula dari ketika aku masih menjadi Ratu Galau, wajar dan
kebanyakan wanita galau akan jodohnya, bukan? Ditambah usia yang semakin
mendekati 25 membuat sebagian kaum hawa was was dan sudah memikirkan jodohnya
siapa, betul gak? Terkadang salahnya kaum hawa adalah banyak update status
kegalauan dan #kodekeras aku kapan?? Aku kapan?? Ketika dapet undangan dari
teman temannya, bukannya malah mempersiapkan diri, loh emang Anis sendiri udah
siap???
Jadi ceritanya, akhir tahun 2016, saya dipindahkan kerja ke
Jakarta, masih jadi AE (Account Executive) di sebuah perusahaan IT, mobile
developer. Saya yang belum pernah jadi anak rantau keluar kota punya niat dan bertekad
ketika dipindah ke Jakarta yang notabene anak anaknya tukang nongkrong dan gaul
Karena banyak café, mall, dan tempat hiburan lainnya, saya berniat tidak mau
mengikuti pergaulan anak muda “zaman Now” titik. Nah, Alhamdulillah Allah
memang selalu tau kebutuhan hambanya, saya dipertemukan dengan teman kantor
yang masyaAllah syar’i banget, ke kantor pake hijab yang panjang dan lebar,
MasyaAllah, memang terbesit dalam hati dari dulu ketika melihat wanita wanita
yang tertutup auratnya dengan jilbab lebar, selalu hati berbicara “kapan ya
aku? Someday Aku mau seperti mereka”, tapi kerjaan dulu masih galau mulu, tobat
kagak, ngaji kagak.
Dan ternyata malah menjadi sahabat, Saya menganggap kakak sendiri,
abisnya baik banget, saya kan anak kos, teteh tinggal di Depok, tiap pagi Saya
dibekelin sarapan sama teteh, roti, kue, nasi, ah dikasih mulu cemilan ama
teteh mah baik banget deh pokoknya. Hingga Saya bisa berubah, salah satu
faktornya ya karena dekat dengan teteh ini. Tiap hari aku dikasih kajian terus
sama teteh dari youtube atau video video ceramah ustadz. Anis dengerin deh ini,
pinter ustadz nya, ini materinya bagus. Dulu Karena ga pernah kajian ya gitu,
ga tau ustadz ini dan itu taunya ustadz yang nongol di TV doang. Akhirnya teteh
kasih tau, ini ustadz Adi Hidayat, Ini Ustadz Khalid Basalamah, ini ustadz
Syafieq Riza Basalamah, Ini Ustadz Subhan Bawazier, Ini Ustadz Oemar Mita, dll
Seiring berjalannya waktu, yang dulunya tiap ada kajian atau
denger ceramah masuk kuping kanan keluar kuping kiri sekarang mulai merasuki
hati yang gersang. Mulai diresapi, bahkan sadar ataupun tidak disadari sangat
membawa dampak perubahan pada diri ini, dan Alhamdulillah menyadarkan diri
bahwa selama ini lalai banget dan terlalu cuek untuk bekal diri ke akhirat,
yang dikerjakan hanya wajib saja itu pun sangat jauh dari kesempurnaan, Sunnah ditinggalkan,
dan banyak sekali pelajaran agama yang terabaikan.
Dulu, pas dateng ke Jakarta masih pakai jilbab yang dililit
dileher puter sana puter sini hehe, lama kelamaan mulai memanjang dan menutupi
dada, dan beberapa bulan kemudian udah
gak mau pake celana, maunya pake rok aja, dan mulai membeli gamis gamis. Dari
dulu emang kurang anggun anaknya males pake rok, paling klo pake rok kalo ke
sekolah aja.
Nah pas di Jakarta juga, balik ke Bandung 2 minggu sekali,
niat hijrah lillahita’ala, saya pikir sebaiknya saya mencari teman teman sholeha,
mulailah mencari kegiatan kajian di Jakarta, follow akun muslimah di Jakarta
dan coba chat chat adminnya biar dapet info dan punya teman baru yang bisa
terus mengingatkan untuk ibadah sesuai Quran Sunnah, dan Alhamdulillah
dipertemukan dengan teman sholeha yang asal dari Medan namun merantau ke
Jakarta, MasyaAllah baik sekali dan alhamdulillah sampai sekarang masih keep
contact, beberapa kali kita ketemuan dan sharing agama.
Singkat cerita….
(Anyway ini baru mulai lagi nerusin nulis kisahnya dan
sekarang H-2 Pernikahan Guys) lagi nano nano gini perasaannya, oke back to
topic.
Seperti biasa, kerjaan di Jakarta meeting sana sini ketemu
client, muter muter Jakarta yang so pasti melelahkan karena macetos.
Ketika dalam proses hijrah saya sudah mulai merubah mindset
untuk tidak mau pacaran lagi, Taubat ya Allah, Saya hanya ingin berharap dan
bergantung kepadaMu ya Rabb bukan kepada Manusia yang hanya mendatangkan kekecewaan,
bagi kalian yang baca ini sekarang dan masih pacaran, coba deh tanya sama diri
kalian sejujurnya, di hati kalian ada siapa? Ada Allah apa Dia dominan?, Oke
sih Sholat kalian jalankan, kewajiban ibadah dikerjakan tapi ketika Dia
menyakiti ataupun bertindak yang tak mengenakan hati mengapa sering kali kau
merasa kecewa dan bersedih teramat dalam hingga seolah tersayat hati, ada apa
gerangan? Patutkah kita mengharapkan orang yang tidak halal untuk kita saat
ini??? (Silahkan jawab sendiri, hati nurani pasti tau kok).
Nah, mulai dari situ pun seringkali dengar ceramah dan
bahasan mengenai tidak boleh bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram,
dari situ mulai mencoba mengamalkan, setiap meeting ketemu client udah gak mau
jabat tangan sentuhan lagi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ
“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Pada pertengahan bulan Desember 2016…
Seperti biasa ada email masuk dari client untuk meeting dari
PT HPS, meeting pun berjalan seperti biasa dan alhamdulillah lancar, Karena udah
masuk libur akhir tahun, meeting pun berlanjut pada bulan January 2017 membahas
kelanjutan project, ada 3 kali pertemuan meeting untuk negosiasi, survey
company dan contract. Nah pada meeting kerjaan ini lah yang mempertemukan Saya
dengan si Calon, yang sebentar lagi jadi suami, namanya Naufal M Herwandi.
Saya bertemu dengan Dia hanya 4 kali untuk meeting kerjaan,
dulu masih panggilannya Mas, Mbak, Ibu / Bapak,
lalu pada tanggal 19 April
2017, malam hari Henpon ku tiba tiba berdering ada chat masuk, rupanya dari
client, tapi kok isinya beda ya…. Bahasannya serius.
Assalamualaikum Mbak Anis, maaf aku sampein via WA…
Setelah Saya jawab dengan perasaan mulai curiga, lalu mulai
lah Dia to the point, udah ada yang melawar belum Mbak, atau ta’aruf gitu.
Perasaan saat itu campur aduk, bingung dan sebagainya, Karena
jujur memang dalam setiap doa selalu terselip minta jodoh sama Allah yang
sholeh, baik akhlaknya, mengerti agama dan mengamalkannya dan bisa membimbing
untuk menuju jalan ke Surga bersama gitu, nah lalu ada yang ngajak ta’aruf gini
semoga menjadi satu bentuk ikhtiar. Pas Dia udah to the point gitu, deg degan
bingung juga jadinya, Hah?? Serius ini?? Aduuuh ya Allah aku mesti jawab apa,
ada yang ngajak Taaruf ini, client pula. Waktu itu gak langsung aku bales,
padahal udah di read, Karena bingung, pas udah masuk waktu isya, aku taro henponnya, akhirnya
sholat dulu dan berdoa sama minta ditenangin hatinya, dari awal itu pun Saya
minta sama Allah jika memang bukan yang terbaik mohon persulit dan jauhkan, namun jika
memang jodohnya dan terbaik mohon dimudahkan. Lalu Saya bales dan menyetujui
untuk menjalankan proses Taaruf. Bersambung...
Woaaaah gak kerasa nih udah masuk 3 lembar di Word hahaha,
bersambung yaaa lanjut Part 2… see you
Atau silahkan klik link berikut untuk lanjut part 2
Komentar
Posting Komentar