JADI IBU PRODUKTIF YANG BAHAGIA
Ibu Produktif yang Bahagia
Kali ini kita akan membahas jadi "Ibu Produktif yang Bahagia", kita akan belajar manajemen waktu bersama , materi ini disampaikan di dalam Grup WA oleh teh Fatimah Azzahra salah satu Mahasiswi Buncek (Bunda Cekatan) di komunitas IIP (Institut Ibu Profesional), yang belum tahu apa itu IIP boleh nanti di ikuti di instagramnya yah @institut.ibuprofesional , ada juga akun perdaerahnya, kalau kami ini yang di Bandung ya guys,
Oke langsung ke pembahasannya aja yang disampaikan oleh teh Fatimah,
__________________________
(Kita mulai)
Pernah ga sih merasa waktu berlalu cepat sementara diri gak ngelakuin apa-apa? Pernah ga sih merasa sulit produktif baik itu ibadah atau aktivitas lainnya?
Atau pernah ga lupa dg sesuatu yg harusnya dilakukan?
Saya pernah. (Barusan juga begini 🙃)
Inilah yg akhirnya mendorong sy untuk belajar ttg manajemen waktu dg bahagia di program Bunda Cekatan kmrn. Ijinkan sy berbagi apa yg sy dapatkan ya teteh2.
Ada beberapa cara bisa dilakukan utk me-manage waktu kita, diantaranya adalah :
1. Tentukan Prioritas
Untuk mulai me-manage waktu, kita harus memilah prioritas. Di tahap ini saya kesulitan karena merasa semuanya penting. Sampai akhirnya sy dpt insight bahwa prioritas itu memenuhi hak الله. Jadikan waktu sholat sbg target awal utk mulai memanage waktu. Bukankah kita diingatkan jika ingin hubungan kita dg sesama manusia baik maka perbaikilah hubungan kita dg Rabb?
Buat saya kini, prioritas saya adalah ibadah pada الله & memenuhi kebutuhan keluarga.
Islam juga mengajarkan kerja cerdas. Kerja yg dilakukan skr tp hasilnya masih mengalir walau diri sudah tak bernyawa lagi. Jadikanlah amal jariyah sebagai prioritas kita.
2. Buat To do list Harian
Ada banyak metode untuk manajemen waktu, tapi yang sy nilai cocok untuk sy saat ini adalah membuat to do list harian. Dulu, sy membuat jadwal harian per jam. Tp skr sy punya faktor yg unpredictable, anak-anak. Waktunya makan, kalau anak-anak blm lapar, mereka ga akan makan. Waktunya tidur, kalau mereka ga ngantuk, ga akan tidur. Oleh karena itu, kini sy lbh senang menggunakan to do list harian. Kenapa? Selain lebih fleksibel, ia juga tetap punya faktor kepuasan saat menceklis kegiatan yg sudah dikerjakan.
Adanya to do list harian juga membantu kita mengingat apa saja yg harus dikerjakan dan sudah dikerjakan. Jd tidak akan merasa "Wah udah sebulan lagi tp blm ngapa2in nih".
3. Mengurangi distraksi
Katanya ga ada waktu, tp masih bisa scrolling medsos. Katanya ga ada waktu, tapi masih bisa nonton.
Tak ada ilmu tanpa ujian. Inilah ujian manajemen waktu, distraksi. Maka, me-list distraksi kita dlm me-manage waktu perlu dilakukan. Tak hanya dilist tp jg dihindari agar kita bisa fokus beramal.
Ijin share pengalaman. Buat sy, medsos (instagram) adl distraksi terbesar sy. Maka, sy menguninstall aplikasi tsb. Pernah coba menyetting reminder penggunaan aplikasi, ternyata ga ngaruh buat saya. Bener2 harus dihilangkan.
Dan hasilnya, sy merasa lbh produktif beramal setelah sy uninstall aplikasi tsb.
Teori butuh perjuangan untuk dipraktikkan. Ujian juga cobaan datang. Terlalu banyak menuliskan list to do harian dg hasil tak sesuai harapan membuat diri meledak-ledak. Anak-anak juga suami jadi korban. Merasa bersalah lagi deh. :(
Ternyata saya harus memanage emosi sy jika sy ingin produktif dg bahagia dlm kehidupan sehari-hari.
Berbekal ilmu ttg manajemen emosi yg pernah sy dptkan dan bimbingan mentor tersayang (colek teh @Kurniati ) , sy akhirnya me-list apa yg bs sy lakukan utk memanage emosi sy. Ada banyak yg bisa dilakukan tp kalau terlalu banyak saat memulai akhirnya jd gelagapan, tambah stress krn tak ada yg sesuai, bahagia semakin jauh dr pandangan.
Maka, sy membagi list managemen emosi dan diaplikasikan scr bertahap. 2 sampai 3 list aktivitas utk managemen emosi sy latih tiap pekan. Tak lepas dr keyakinan bahwa bahagia itu الله yg turunkan dlm hati, sy memasukan list managemen emosi dlm ranah ibadah.
Ini list managemen emosi yg saya latih:
Pekan pertama:
1. Dzikir pagi-petang
Kenapa dzikir? Krn mengingat الله menyibukkan lisan dan pikiran diri dr hal yg negatif.
2. Quality time dg suami
Kenapa quality time dg suami? Utk menyamakan suara dlm mendampingi buah hati, berbagi kisah suka juga duka saat mendidik amanah dari الله.
3. Tidur maksimal jam 22.00
Kenapa tidur maksimal jam22? Karena kecapean, kurang istirahat bisa membuat sumbu diri jd pendek.
Pekan kedua:
4. Sholat tepat waktu
5. Baca qur'an dg tartil
List ini sesuai dg target managemen waktu, menjadi waktu sholat sbg patokan. Belajar disiplin. Sementara mendekat pada al qur'an bisa melembutkan hati.
Pekan ketiga:
6. Jeda nafas 3 detik sblm reaksi:
Impulsif, reaktif tidak selalu baik karena rasa yg muncul duluan bukan logika. Maka, latihan jeda, sadar nafas membantu mengasah logika. Harus marahkah karena ini? Apa yg baiknya sy lakukan?
7. Menulis jurnal syukur
Menulis jurnal syukur setiap hari membantu sy menyadari betapa banyaknya nikmat hari ini. Tak patut utk disikapi dg marah2.
Pekan keempat :
8. Curhat sama الله :
Siapa tempat yg paling solutif utk curhat selain Sang Penggenggam Jiwa seluruh manusia, termasuk diri dan anak-anak?
9. Tdk menonton drama:
Disadari atau tdk, lagu, tontonan itu masuk ke alam bawah sadar kita. Shg bs mempengaruhi kita dlm bertindak. Maka, membatasi diri menonton drama menjadi pilihan saya agar emosi lbh stabil.
Sekali lagi ada banyak cara utk memanage emosi. Tak harus ini, tp ini yg saya latih dan hasilnya setelah dipraktekkan, saat sy bertanya pada suami, beliau merasa sy ada perubahan, lbh tenang dlm menghadapi anak-anak. Alhamdulillah.
Walau tentu perjalanan manajemen waktu dan emosi ini tidak berhenti sampai disini. Masih btuh diaplikasikan sampai nanti nanti..
Semoga kita semua bisa berbahagia dlm memanage waktu dan emosi
Sekian sharing saya kali ini semoga ada manfaat yg bs diambil. Mohon maaf atas kesalahan, kekurangan. Mangga jika ada yg mau disampaikan atau ditanyakan.
_____________________
MasyaALLah, bagus banget kan materinya, bermanfaat sekali, mudah mudahan kita bisa belajar dari beliau dan mengikuti teori yang di jelaskan, karena memang praktek itu tak semudah teori yah bestiiiiee, semangat, gak ada salahnya kita berusaha terus memperbaiki diri.
nah itu tadi materi yang disampaikan oleh teh fatimah,,, yuuuk jadi ibu produktif yang bahagia, Luv bunda bunda dimanapun berada, you're a strong mom, great mom, the best mom for your kids and your family :D
Komentar
Posting Komentar