Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Apakah Pendewasaan Diri Harus Melewati Fase Luka?

Gambar
sumber picture : pixabay Terluka dan menangis tapi kuterima Semua keputusan yang telah kau buat Satu yang harus kau tahu Ku menanti kau ‘tuk kembali Hooooo uooooo huuoooo . . . . Laaaah pembukaannya nyanyi Levronka 😄, siapa yang bacanya sambil nyanyi??? (hihi) Bukan mau bahas 'tak ingin usai' besti, kali ini ku mau bahas tentang proses pendewasaan diri. Katanya hidup di dunia ini hanya sebentar, well, 100% agree with the statement. gak kerasa udah mau kepala 3 nih 2 tahun lagi. BTW, sesuai judul, Apakah Pendewasaan Diri Harus Melewati Fase Luka? Menurutku, YA,  karena fase hidup yang ku jalani memang harus melewati fase tersebut, ketika terluka, ketika terjatuh, ternyata ada hikmah dibalik segala ujian yang rasanya menghimpit itu, YES Pendewasaan diri, membuat kita berpikir banyak hal untuk survive di dunia ini.  People changes, and always change. Proses kehidupan yang dijalani bisa mengubah pola pikir, cara pandang dan bisa mempengaruhi keputusan hidup juga. Menurutku, salah

JADI IBU PRODUKTIF YANG BAHAGIA

Gambar
Ibu Produktif yang Bahagia (sumber picture : Pixabay) Bismillah,  Kali ini kita akan membahas jadi "Ibu Produktif yang Bahagia", kita akan belajar manajemen waktu bersama , materi ini disampaikan di dalam Grup WA oleh teh Fatimah Azzahra salah satu Mahasiswi Buncek (Bunda Cekatan) di komunitas IIP (Institut Ibu Profesional), yang belum tahu apa itu IIP boleh nanti di ikuti di instagramnya yah @institut.ibuprofesional , ada juga akun perdaerahnya, kalau kami ini yang di Bandung ya guys, Oke langsung ke pembahasannya aja yang disampaikan oleh teh Fatimah, __________________________ (Kita mulai) Pernah ga sih merasa waktu berlalu cepat sementara diri gak ngelakuin apa-apa? Pernah ga sih merasa sulit produktif baik itu ibadah atau aktivitas lainnya? Atau pernah ga lupa dg sesuatu yg harusnya dilakukan? Saya pernah. (Barusan juga begini 🙃) Inilah yg akhirnya mendorong sy untuk belajar ttg manajemen waktu dg bahagia di program Bunda Cekatan kmrn. Ijinkan sy berbagi apa yg sy dapat

KETIKA INGIN BALAS DENDAM DAN CARA BALAS DENDAM TERBAIK

Gambar
Sumber foto : CANVA Menyambung dari postingan  artikel ini , Ketika seseorang terluka dan tersakiti manusiawi ketika ada rasa ingin balas dendam, ingin rasanya membuat dia merasakan apa yang kita rasakan juga. Ternyata dalam Al Quran ada pembahasan soal ini, karena Allah tahu manusia itu ciptaannya, dan Allah tahu kelemahan manusia itu apa, salah satunya ketika disakiti oleh orang lain maka ingin ada rasa membalas, tapi Allah memberikan solusi terbaik juga ketika kita ingin membalas orang lain dengan kejahatan yang setimpal, yaitu dengan cara memaafkan  QS Asy Syuro 39 - 43 “Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim. Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka. Sesungguhnya ke

PERSELINGKUHAN MERUSAK MENTAL ORANG LAIN. 4 CARA YANG BISA KITA LAKUKAN KETIKA TEMAN CURHAT SOAL PERSELINGKUHAN

Gambar
sumber foto : news18.com Perselingkuhan itu dapat merusak mental orang lain, terutama yang menjadi korban perselingkuhan, ditambah lagi banyak kejadian awal dari perselingkuhan itu si suami menjelek-jelekan istrinya pada wanita lain yang menjadi targetnya supaya mendapat rasa kasihan dan memulai kedekatan. Sehingga akan bertambah kesakitan hati sang istri ketika nantinya tahu suaminya berselingkuh bahkan menjelek-jelekan istrinya hingga menuduh istrinya. Masalahnya kalau mental kita rusak oleh orang lain, sulit sekali untuk bisa melaporkan, karena tidak ada bukti fisik, dan tidak terlihat, dan kalau kita menceritakan pun hanya bisa sebatas cerita, orang bisa percaya dan tidak, namun jika orang yang berbuat jahat terhadap fisik kita, akan mudah dilaporkan karena ada bukti nyata kekerasan dan lain sebagainya. Luka fisik bisa diobati, namun jika mental yang rusak akibat perbuatan seseorang, untuk menyembuhkannya perlu waktu, yang terkadang bisa menimbulkan trauma dan tentu ada rasa ingin