Sudah benarkah iman kita?

SUDAH BENARKAH IMAN KITA?

Iman secara bahasa adalah yakin/ percaya, secara istilah iman yaitu meyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan amal perbuatan. Orang yang beriman akan senantiasa menjalankan aturan Allah SWT dan akan menjauhi laranganNya, banyak orang yang mengaku beriman tapi tidak mengikuti aturan Allah maka orang tersebut tidak dikatakan beriman, misalkan Allah melarang meminum Khamr (minuman yang memabukan) tapi ada orang islam yang meminumnya, maka ia tidak beriman karena tidak mengamalkan dengan amal perbuatan, ataupun orang beragama islam tapi tidak sholat, jelas ia bukanlah orang yang beriman malah bisa termasuk kedalam golongan orang kafir.

Perintah menjadi orang yang beriman dan penjelasan rukun iman terdapat dalam Alqur'an dan hadist.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan pada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”. surat Annisa (4) : 136

Rasulullah SAW bersabda, “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, dan engkau beriman pada takdir yang baik maupun yang buruk” (Hadist Shahih riwayat Bukhari)

Seorang muslim yang beriman kepada Allah berarti meyakini secara penuh bahwa hanya Allah SWT yang menciptakan dan yang memiliki segala sesuatu dan hanya kepada Allah yang berhak disembah dan diibadahi, kalimat ini merupakan kalimat tauhid sebagai dasar dan pondasi utama orang beriman, hanya kepada Allah manusia berserah diri. Merujuk kepada Alqur'an dan hadist diatas, bahwa orang beriman memiliki rukun yang harus di imani:

Rukun Iman

1. Iman kepada Allah

2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah

3. Iman kepada Kitab-kitab Allah

4. Iman kepada Rasul-rasul Allah

5. Iman kepada hari akhir

6. Iman kepada Qodha dan Qodar (takdir baik dan takdir buruk)


Orang yang beriman kepada Allah akan senantiasa menjaga segala perbuatannya, karena merasa dilihat Allah dan akan dicatat oleh malaikat, serta menjalankan aturan yang terdapat pada kitab yang diturunkan Allah kepada para rasul, segala perbuatan manusia kelak akan ada hisabnya di hari akhir, dan ketika manusia menjalankan kehidupan di dunia, sesungguhnya semua yang terjadi telah diatur oleh Allah tabaraka wata'ala, maka orang beriman harus bisa ikhlas dan menerima segala kondisi takdir baik ataupun takdir buruk. Ikhlas berarti segala sesuatu dilakukan hanya karena Allah, sehingga apabila manusia mendapat takdir baik, mendapat kesenangan dalam hidup ucapkanlah “Alhamdulillah” karena ini terjadi atas kehendak Allah, begitupun ketika terjadi sesuatu hal yang tidak diharapkan seperti musibah, kesedihan maka harus menerima dengan ikhlas dan yakin bahwa ini semua atas kehendak Allah. Sehingga orang yang beriman akan mendapatkan ketenangan dalam hidupnya, karena selalu bergantung hanya kepada Allah. Orang beriman akan senantiasa merasakan kenikmatan-kenikmatan dunia karena semuanya dijalankan dengan penuh rasa syukur, bersih hatinya dan jauh dari perasaan iri, dengki, hasut, dendam terhadap orang lain, tidak mudah membicarakan orang lain, tidak menyakiti/dzalim, sangat menjaga hati, lisan dan anggota tubuh lainnya, tidak digunakan untuk maksiat tetapi digunakan untuk beribadah kepada Allah.

Sesungguhnya kenikmatan yang luarbiasa dan tidak ada bandingannya yaitu nikmat diberikan keimanan, orang yang ada iman dihatinya insyaAllah akan selalu menghadirkan Allah dihatinya dan di segala kegiatannya untuk mendapat ridho Allah, jika mendapat ridho Allah maka bisa mendapat kenikmatan abadi yaitu Surga, orang yang beriman kepada Allah akan mendapat kesempurnaan di dunia dan di akhirat, serta terbebas dari api neraka.

Semoga kita bisa menjadi orang yang beriman, yang taat pada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya serta bisa meraih ridho Allah Subhanahu wa ta'ala. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEST KERJA

PENGALAMAN HSG & BIAYANYA DI SAM MARIE JAKARTA

CERPEN [Takdir yang tak bisa Diubah]