ITU BUKAN JALANKU, INI JALANKU

Bismillahirrohmanirrohim,


Menghadapi akhir zaman ini seharusnya kita lebih mempersiapkan diri terutama bekal amal untuk kehidupan sebenarnya, kita pun tahu bahwa akhir zaman semakin dekat, lalu apa yang sudah kita persiapkan?

Sedih rasanya, diakhir zaman ini umat islam menjadi fitnah, bahkan di negara lain umat islam dibantai, begitu hina diperlakukan oleh orang-orang kafir, orang-orang yang membenci islam, bahkan bayi pun ikut dibunuh dan diperlakukan dengan sangat tidak berperasaan dan tidak berprikemanusiaan, kasus-kasus dunia yang terjadi saat ini bukanlah soal perbedaan agama saja, tapi menggunakan logika pun sangat tidak masuk akal dan sangat tidak berprikemanusiaan tapi dunia seolah bungkam, dunia seolah buta tak melihat dan tak mendengar. Memang di Indonesia ini kita hidup nyaman, masih bisa jalan jalan dan bahkan masih sempat berfoya foya untuk kuliner dan berjalan jalan ke tempat rekreasi yang banyak dibangun untuk lebih terbuai dan memanjakan nafsu dunia, bahagia senang, tertawa, nongkrong bareng teman, namun pernahkan terpikirkan saudara-saudara muslim di negeri sana yang dibombardir dan butuh uluran tangan kita?, mereka disana yang bertahan dan memperjuangkan agama Allah (agama islam) dengan jiwa dan raga mereka, hingga anak kecil pun ikut serta membela agama Allah, masyaAllah. Beberapa kali saya lihat video di instagram anak anak palestina yang penuh juang dan teriak dengan teriakan tauhid hingga membuat saya merinding, sungguh berani sekali, mereka tidak takut dengan tentara Israel yang dengan pakaian lengkap bersenjatanya itu,  Karena yang mereka takuti hanya Allah dan mereka tahu jika mereka meninggal insyaAllah mereka mati syahid. Rasanya ingin bertemu, memeluk anak anak luarbiasa disana, ingin sujud di mesjidil Aqsa.
Lalu dimana rasa peduli kita? Sudahkah kita sumbangkan sedikit harta kita? Karena mungkin untuk datang kesana skenario Allah belum menghendaki. Padahal sesungguhnya ketika saudara muslim kita di dzalimi dan tidak tergerak hati kita untuk membantu maka apa yang bisa kita pertanggungjawabkan dihadapan Allah kelak?, setidaknya jika tak mampu dengan harta dan jiwa mohon selipkan do’a untuk saudara kita disana.

Islam di negara lain sudah separah itu hingga terjadi perang dan tindakan kejam yang tidak berprikemanusiaan, tapi Indonesia yang aman nyaman ini pun membuat hati menangis teriris pedih, ketika satu dan lainnya saling judge, saling menuduh dan menjelekan sesama muslim hanya Karena berbeda ormas!!!. Miris!!.
Ormas A tidak melakukan tahlilan ketika ada yang meninggal, dijudge sesat, atau tidak berperasaan, sejujurnya dulu sebelum hijrah, saya pun pernah berpikiran, loooh apa salahnya tahlilan? Kita mengaji kok, silaturahmi, berkumpul dengan orang lain, mempererat silaturahmi. Tapi ternyata setelah hijrah dan belajar, mendapat penjelasan, memang ternyata tidak ada hadist dan tidak ada contoh dari Rasulullah. Dalam kehidupan kita ini jika ingin hidup benar harus sesuai dengan aturan dan tuntunan juga yang benar yang bersumber dari Al-qur’an dan As-Sunnah (Hadist Shahih), dan yang mengada-ngada atau menambahkan hal baru dalam urusan ibadah itu bid’ah dan bid’ah itu dilarang.
Jangan mudah menuduh memfitnah ormas lain yang masih sama-sama muslim ya mungkin ilmu agama kita belum sampai kesana, yang perlu kita lakukan tabayyun dan coba pelajari lagi hadistnya yang shohih yang tepat dan yang perlu dilakukan yang mana. Ketika kita menemukan perbedaan dengan teman kita, mungkin bisa dengan diskusi secara baik-baik atau tunjukkan hadist nya. Karena kita sebagai muslim tidak boleh pilah pilih hadist yang sesuai dengan yang kita inginkan saja, yang cocok dengan yang kita sukai tapi kita yang harus ta’at. “sami’na wa athona”
Memang akan terasa berat ketika kita mengetahui hadistnya yang ternyata menyuruh kita berhenti dari kebiasaan kita, tapi memang seharusnya kita mengikuti aturan islam jika memang mengaku agama islam. Masih minoritas memang yang benar-benar menjalankan Al-Qur’an dan Sunnah bahkan dalam kehidupan masyarakat dirasa asing Karena kebanyakan kita islamnya keturunan bukan Karena mencari petunjuk dan memperdalam ilmu agamanya, sorry to say hanya sekedar islam KTP. Bahkan menyepelekan Sunnah, “aah itu kan Sunnah, dikerjakan berpahala, ditinggalkan tidak apa-apa” duh kata kata ini malah tertanam dibenak bahwa Sunnah seolah tidak penting, padahal sangat disayangkan jika kita meninggalkan Sunnah. Begitu banyak pahala dan hadiah dari Allah jika kita mengerjakannya, jelas malah rugi jika kita meninggalkannya, dan justru dari amalan Sunnah ini bisa menjadi amalan andalan kita untuk menambah bekal amal kita. Sholat fajar (sholat qobliyah shubuh) itu jika kita mengerjakan sholat sunnah tersebut maka itu lebih baik dari dunia dan seisinya. Apakah kamu tidak mau? Tidak tertarik? Itu salah satu contoh amalan Sunnah yang pahalanya sungguh luar biasa, apalagi jika kita mengamalkan amalan Sunnah lainnya. Maka seharusnya pengertian Sunnah itu, jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan maka RUGI.

Orang yang menjalankan Al-Quran dan Sunnah masih minoritas dianggap saklek, aneh, gak umum. Padahal memang yang mereka ikuti itu sesuai aturan Allah dan Rasul, kitanya aja yang belum paham, belum mengerti, sangat fakir ilmu!. Disuruh julurkan jilbab hingga menutupi dada, eeeeh malah dililit di leher, itu siapa yang menyuruh? (buka AlQuran surat An-Nur ayat 31).

Sekarang gini deh jika yang mayoritas itu akan membawamu ke neraka dan kamu sudah tau apakah masih tetap kamu ikuti? Dan anehnya masih banyak yang sudah tau keharaman tapi masih dilakukan, dia beragama islam dia tau aturannya haram meminum khamr, haram pacaran, tapi kenapa masih banyak yang melakukan???

Rasulullah memberitahukan barang siapa mengikuti suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut, heran bahkan negeri ini sangat mudah sekali mengikuti trend orang barat, duluuu, tak ada yang namanya bridal shower, baby shower, sekarang?? Jadi trend dan seolah menjadi keharusan sebelum pernikahan harus ada bridal shower dulu. Dan yang bikin dahi berkerut adalah yang mengikuti trend tersebut adalah umat islam, subhanallah, apakah itu dicontohkan Rasulullah? Ulangtahun saja tidak dicontohkan dan menjadi kebiasaan umat saat ini, sekarang ditambah acara acara perayaan lainnya yang tidak berfaedah. Itu tujuan hidup kamu?? Itukah jalan hidup kamu???

Tak mengapa kita dikatakan jadul selama memang masih dalam koridor islam, masih mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah. Justru itu memang jalan hidup yang sebenarnya, jika kamu ingin hidup tenang dan hidup benar maka ikuti aturan Al-Quran dan As-sunnah. Kemajuan itu akan terjadi ketika kita mengikuti aturan Allah, banyak history dari kaum sebelumnya, ketika meninggalkan Al-Quran maka yang terjadi itu kehancuran. Ketika mempelajari Al-Quran, moral akhlak pun akan mengalami kemajuan, menjadi tenang dan akan ada perbaikan diri.

Agama Islam itu jalan hidup, pedoman hidup, fitrah manusia, prinsip hidup. Makanya aneh ada sesama umat muslim saling sikut dan menjelek-jelekan satu sama lain hanya karena berbeda ormas, berarti kemungkinan ada yang salah dalam mempelajari ilmu tauhidnya. Islam itu membawa ketenangan, bukan membawa kobaran api untuk membakar.

Islam adalah jalanku menuju surgaMu ya Rabb, ampuni, lindungi, berkahi, ridhai setiap langkah kami ya Rabb, beri selalu hidayah dan petunjukMu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEST KERJA

PENGALAMAN HSG & BIAYANYA DI SAM MARIE JAKARTA

CERPEN [Takdir yang tak bisa Diubah]